Nama : M Robbykhul Mughni
No absen: 22
Kelas : XI Tkj 2
1. Router
• Spesifikasi:
CPU: Dual-core atau lebih
RAM: 256MB hingga 1GB
Port: 4-8 port Ethernet
Wireless Standard: Wi-Fi 5 (802.11ac) atau Wi-Fi 6 (802.11ax)
• Fitur:
Routing antara berbagai jaringan
NAT (Network Address Translation)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Firewall dan keamanan
• Kelebihan:
Menghubungkan berbagai perangkat dalam satu jaringan
Kemampuan manajemen bandwidth dan keamanan
Mendukung berbagai protokol komunikasi
• Kekurangan:
Biaya lebih tinggi dibandingkan switch atau hub
Pengaturan yang kompleks untuk pengguna pemula
• Cara Setting:
Sambungkan router ke modem menggunakan kabel Ethernet.
Hubungkan komputer ke router menggunakan kabel atau Wi-Fi.
Buka browser dan akses alamat IP router (biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1).
Masukkan username dan password default (bisa ditemukan di manual).
Ikuti wizard pengaturan untuk konfigurasi jaringan, termasuk pengaturan Wi-Fi dan keamanan.
2. Switch
• Spesifikasi:
Port: 5, 8, 16, 24, atau 48 port Ethernet.
Bandwidth: 1 Gbps, 10 Gbps, atau lebih tinggi.
PoE (Power over Ethernet): Ya atau Tidak.
Layer: Layer 2 (switch biasa) atau Layer 3 (switch yang mendukung routing).
• Fitur:
Switching untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam satu jaringan LAN.
VLAN untuk segmentasi jaringan.
Link Aggregation untuk menggabungkan beberapa link fisik menjadi satu logis.
QoS untuk prioritas trafik.
• Kelebihan:
Meningkatkan efisiensi jaringan dengan mengurangi bentrokan data (collisions).
Bisa menambah port jaringan dengan mudah.
• Kelemahan:
Tidak bisa melakukan routing antara jaringan berbeda.
Layer 2 switch tidak memiliki kemampuan firewall atau pengaturan yang kompleks.
• Cara Setting:
1. Hubungkan switch ke router menggunakan kabel Ethernet pada port LAN.
2. Sambungkan perangkat lain (PC, printer, dll.) ke port-port lain di switch.
3. (Untuk switch managed) Akses antarmuka web melalui browser dengan IP default.
4. Setel VLAN, QoS, dan fitur lainnya sesuai kebutuhan.
3. Access Point (AP
• Spesifikasi:
Wireless: 802.11n, 802.11ac, atau 802.11ax.
Antenna: Internal atau External.
Port: 1 atau 2 port Ethernet.
Security: WPA2, WPA3.
• Fitur:
Menyediakan akses wireless untuk perangkat di jaringan.
Bisa dikonfigurasi sebagai repeater, bridge, atau mesh network.
Dukungan untuk multiple SSID dan VLAN.
Band steering untuk memprioritaskan band Wi-Fi yang optimal.
• Kelebihan:
Memperluas jangkauan jaringan nirkabel.
Mendukung banyak perangkat wireless secara simultan.
• Kelemahan:
Harus dikonfigurasi dengan benar untuk menghindari konflik IP.
Sinyal bisa terganggu oleh dinding atau perangkat elektronik lain.
• Cara Setting:
1.Hubungkan AP ke switch atau router menggunakan kabel Ethernet.
2.Akses antarmuka web AP melalui browser (IP default biasanya ada di label).
3.Login menggunakan username dan password default.
4.Setel SSID, mode jaringan, security (WPA2/WPA3), dan IP address (statis atau DHCP).
5.Simpan pengaturan dan restart AP jika diperlukan.
4. Modem
• Spesifikasi:
Port: 1-2 port Ethernet, port DSL/cable.
Kecepatan: Tergantung pada jenis layanan (ADSL, VDSL, Cable, Fiber).
Protocol: PPPoE, PPPoA, DHCP.
• Fitur:
Menghubungkan jaringan lokal ke penyedia layanan internet (ISP).
Mendukung routing dasar (pada modem-router combo).
Bridge mode untuk menghubungkan modem ke router eksternal.
• Kelebihan:
Diperlukan untuk akses internet melalui DSL atau kabel.
Modem-router combo bisa menghemat ruang dan biaya.
• Kelemahan:
Kinerja bisa terbatas dibandingkan router mandiri.
Biasanya tidak memiliki fitur canggih seperti router.
• Cara Setting:
1.Hubungkan modem ke saluran telepon atau kabel.
2.Hubungkan komputer atau router ke modem menggunakan kabel Ethernet.
3. Akses antarmuka web modem melalui browser (IP default biasanya 192.168.0.1).
4. Konfigurasi PPPoE atau pengaturan lain yang diperlukan oleh ISP.
5. Simpan pengaturan dan restart modem
5. Network Attached Storage (NAS)
.
• Spesifikasi:
CPU: 1.4 GHz - 2.5 GHz
RAM: 512 MB - 4 GB
Storage: 1 - 16 bays untuk hard disk (HDD) atau SSD
Port: 2-4 Gigabit Ethernet ports, USB 3.0 ports
• Fitur:
Penyimpanan data terpusat untuk seluruh jaringan.
Dukungan RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk redundansi dan kecepatan.
File sharing melalui protokol seperti SMB, AFP, NFS.
Akses remote melalui FTP, SFTP, atau web interface.
Media server (DLNA, Plex) untuk streaming multimedia.
• Kelebihan:
Memudahkan berbagi dan mengelola data secara terpusat.
Menyediakan backup dan pemulihan data yang lebih aman dengan dukungan RAID.
Mengurangi ketergantungan pada penyimpanan lokal di perangkat individu.
• Kelemahan:
Biaya awal bisa tinggi, terutama jika menggunakan banyak HDD/SSD.
Kinerja tergantung pada kecepatan jaringan dan spesifikasi perangkat.
Membutuhkan pengetahuan untuk mengelola RAID dan backup yang tepat.
• Cara Setting:
1.Hubungkan NAS ke jaringan menggunakan kabel Ethernet.
2.Nyalakan NAS dan instal hard disk (jika belum terpasang).
3.Akses antarmuka web NAS melalui browser dengan IP yang terdeteksi di jaringan.
4.Konfigurasi pengaturan awal seperti RAI
D, pengguna, dan folder berbagi.
5.Atur akses remote jika diperlukan (misalnya, FTP atau cloud access).
6.Simpan pengaturan dan mulai menggunakan NAS untuk menyimpan dan berbagi data di jaringan.

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)